MPM IKM PNJ

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
Follow Me

Kisah Klasik Kita



By  MPM PNJ     Thursday, July 02, 2015     

"Melawan keterbatasan, walau sedikit kemungkinan
Tak akan menyerah untuk hadapi, hingga sedih tak mau datang lagi..."
(Sahabat Kecil, Ipang)

Layaknya kutipan tersebut, aku, kamu, dan kita, menjalani semua bersama dengan begitu indahnya. Tangis dan tawa, sedih kemudian bahagia. Bersiteru, saling diam, saling memaafkan, kemudian bersinergi kembali. Ya, entah mengapa, lagu itu tepat sekali untuk kisah kita.

Berawal dari masa PEMIRA, saat kita belum saling mengenal, belum memahami apa yang harus dikerjakan, belum memiliki bekal pengetahuan dan aneka ‘belum’ yang lain. Kita awali segmentasi hidup baru di laboraturium kecil itu, menyiapkan banyak harapan, melangkahkan pijakan penuh asa, meskipun banyak kekhawatiran yang bergejolak, tapi kita tetap memberanikan diri untuk memulai semua itu. Dalam janji, teriring doa tanpa penghalang, kita melangkah.

Tepat hari ini, 2 Juli, menjadi hari bersejarah bagi kita, selalu terkenang dan sulit terlupakan. Ya, hari itu adalah hari lahir kita, Bukan hari lahir untuk setiap pribadi, tapi lebih dari itu. Hari lahir untuk 15 orang calon pemimpin yang mencoba menjalani estafet perjuangan dengan kesederhanaan ilmu yang dimiliki... Sadar akan sedikitnya pengetahuan yang kita punya, kita berkeinginan kuat untuk belajar dalam ketidaksempurnaan ini.

Dalam sebuah perjalanan kehilangan selalu menjadi hal yang menyakitkan bagiku, ya bagiku. Awal merupakan waktu yang terlalu dini untuk akhirnya aku merasakan kehilangan. Keadaan menuntut untuk melepaskan, dan memaksa untuk mengikhlaskan, tapi ku sadar, semua adalah takdir-Nya, manusia hanya bisa berencana, namun Allah-lah yang menentukan. Karena ku yakin, dengan ‘melepaskan’ tersebut ada sebab akibat yang akhirnya timbul. Dan sebab akibatnya pun, kini ku terima. Terima kasih, untukmu dan Tuhan, yang memberikan kami--khususnya aku--pelajaran di awal kepengurusan.

Sepanjang perjalanan, kami berkolaborasi dengan keempatbelas tim yang tersisa.. Sedikit, ya memang sedikit. Tapi, disini kami menemukan arti sebuah kesetiaan. Arti sebuah kepedulian, kesabaran, dan kekeluargaan. Saling menanggung, saling mem-backup, sudah menjadi hal yang biasa kami lakukan.

Seiring berjalan waktu, banyak hal yang menggoyahkan arah, bagai angin yang selalu memanggil, mengajak kita ikut dalam kesyahduan pindah tujuan. Keluarga, akademik, sampai finansial merupakan pertarungan tersulit untuk hati bisa menentukan pilihan. Ya,.selalu diajarkan, skala prioritaslah yang akhirnya jadi perhitungan. Saling mengerti, memahami, dan memutuskan, bertindak untuk sesuatu yang harus dilakukan dengan jernih adalah yang selalu aku salutkan dari tim keempatbelasan.

Melengkapi. Dari plegmatis, sanguinis, koleris, sampai  melankolis, itu yang terkadang membuat hal-hal yang dilakukan terkesan romantis, romantis dalam diam. Banyak kejutan-kejutan kecil--yang biasa sebenarnya--namun terbungkus rapih dalam penyajiannya, membuat kami selalu saling terpesona.. Sesederhana itu, namun sangat mengagumkan.

Saling mengungkapkan kegalauan terkait apapun, menjadi moment yang ditunggu. Berharap mampu menenangkan, dari bercerita tentang kekhawatiran hingga kepenatan, dan pertemuan keluarga kecil ini selalu berhasil. Berusaha merespon untuk memberi solusi  meskipun hanya kata "semangat!" tapi selalu dinantikan, dan akhirnya semua menenangkan. Ah,kalian.

Berawal dari  perbedaan karakter, dari hiper yang sering baper mengego, calm down yang teramat sering terkesan tak peduli, datar menjadi tatapan menatar sangar, semua menjadi hal yang tak terlupakan dalam kenangan. Karena semua itu dapat berubah menjadi keseimbangan karakter yang mampu diposisikan sesuai tempat. Dahsyat.

Seiring berjalannya waktu, kini kita sudah hampir selesai. Andai kita adalah para bagpacker, kita sudah hampir sampai di tempat tujuan yang indah. Yang harus mengakhiri sebuah perjalanan panjang dengan warna-warni kenangan tak terlupakan. Menghabiskan moment akhir dengan pertemuan bersama orang-orang baru di tempat tujuan, ada yang akan lanjut untuk bergabung bersama yang lain untuk kembali mengulang perjalanan, ada yang bergabung bersama yang lain untuk pergi tak kembali ke titik awal, ada yang menetap tapi dengan fokus berbeda, dan banyak hal lainnya.

Pertemuan dan perpisahan adalah niscaya. Tak terelakan dan pasti terjadi. Tinggal bagaimana kita meletakkan keindahan kenangan dalam hati, memposisikan dalam semangat jiwa, dan menjadikan patokan arah dalam bertindak, agar tahu dimana jurang yang mampu membuat kita tergelincir, terjatuh atau cukup mengetahui dan tak mau mengulang semua kejadian yang telah terjadi.


Hakikatnya, semua yang kita lakukan pasti ada cela ketidaksempurnaan. Kuyakini dan kupahami, itu adalah pelajaran, yang menjadi alasan mengapa dalam hidup kita harus selalu belajar. Ya,  akhir segera datang. Terima kasih untuk segala kasih sayang yang tercurahkan antara kita, atas kenangan,  atas pelajaran, atas segala hal yang mungkin tidak ku dapatkan dalam teori pelajaran.


Oleh : @gianaginaa

About MPM PNJ

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Maecenas euismod diam at commodo sagittis. Nam id molestie velit. Nunc id nisl tristique, dapibus tellus quis, dictum metus. Pellentesque id imperdiet est.

No comments:

Post a Comment


Kritik dan Saran MPM

Name

Email *

Message *

Translate